7 Proses Perjalanan Hidup Manusia
Kita semuanya tentu tau kalo kita sebagai manusia merupakan makhluk Tuhan paling
Sebagai manusia tentunya
kita punya perjalanan hidup. Sejak dalam kandungan hingga nanti
ajal menjemput. Gak jauh beda kayak kisah cinta yang juga ada perjalanan nya, mulai
PDKT sampe jadian PDKT lagi, soalnya targetnya selalu gagal digebet.
Perih.
Jadi, apa saja proses
perjalanan hidup kita sebagai manusia? Yuk mari gelar tikar, kita simak sama-sama!
1. Janin
Benar, janin
yang ada di dalam kandungan tentunya sudah bernyawa dan merupakan manusia juga.
Bahkan sejak sel sperma dan sel telur bertemu saat proses esek-esek, di
situlah kehidupan seseorang dimulai. Buat kalian yang sering gejol sama pacar,
mending hati-hati deh, jangan lupa rudalnya dikasih helm biar gak kebobolan.
Atau lebih bagusnya ya prinsip “No Sex Before Married” harus dijunjung tinggi. Kalo emang kebobolan
dan jadi, ya tanggung jawab lah. Masa enaknya aja ditanggung. Mau ambil jalan pintas? Bunuh diri? Aborsi? Aborsi itu salah
satu bentuk pembunuhan juga loh. Dosa.
Foto: Perkembangan janin dalam rahim
(kangrivan.com)
2. Bayi
Yang gue
maksud bayi di sini tuh mulai dari orok baru lahir sampe sekitar umur dua tahun
gitu. Masa ini merupakan masa yang paling ringkih dalam kehidupan manusia
karena kita semua tau kalo bayi itu makhluk yang lemah. So, perhatian orangtua
ke si bayi ini tentunya juga beda dengan anak yang udah pinter main petak umpet.
Foto: Duh, pipinya itu loh! (gambar.co) |
Jadi bayi
itu enak. Lapar, tinggal nangis, disusuin deh. Boker, tinggal nangis, digantiin
deh popoknya. Pokoknya semuanya serba dilayani deh. Masa iya ada orang tua yang tega nyuruh anaknya yang masih bayi buat boker sendiri di jamban?
Bayi merupakan makhluk yang imut-imut. Gak cuma bayi manusia sih, bayi kucing, anjing, panda juga imut-imut banget loh. Kalo bayi ular sih amit-amit.
Foto: Lucu banget kan mereka? >.< (gambardifoto.com) |
3. Anak-anak
Lanjut ke
tahap berikutnya. Yang gue klasifikasikan sebagai anak-anak disini tuh mulai
masa TK (sekarang PAUD) sampai SD. Sebagai angkatan 90’an, masa anak-anak gue
sungguh berwarna, soalnya gue gak buta warna. Tentu kalian angkatan 90’an
ingat, setiap Minggu pagi acara kartun bertebaran dengan binalnya sampai siang bolong. Puas deh
pokoknya nonton kartun seharian. Mulai dari Doraemon, Crayon Shinchan,
Detective Conan, Pokemon, dan lain sebagainya.
Foto: Shinchan heran dengan acara TV zaman sekarang (movievideo.me) |
Masa
anak-anak angkatan 90’an biasanya banyak dihabiskan di luar rumah. Mulai dari
main layangan sampe kulitnya keling, main kelereng di rumah tetangga, main bola
di jalan depan rumah sampai lutut lecet gara-gara kejengklak. Sungguh indah dan
menyehatkan.
Tapi,
seiring berjalannya waktu, kebiasaan-kebiasaan itu pun mulai luntur.
Permainan-permainan tradisional sudah mulai ditinggalkan seiring semakin
eksisnya konsol-konsol game yang memanjakan pemainnya. Kalau pas zaman gue dulu
sih, main Nintendo yang kasetnya bias dipake buat ganjel pintu dan PS One aja
udah asik banget. Sekarang? Minimal Nintendo Wii atau PS 3 lah ya. Tapi agak jarang juga sih lihat anak-anak
main ginian. Lebih banyak nongkrong di warnet sih mereka sekarang, bermain game online sembari menyebarkan firman kebun binatang. Anak-anak zaman sekarang cenderung menyukai permainan-permainan yang berunsur
kekerasan dan kenikmatan kebrutalan. Contoh nih, permainan Grand Theft
Auto (GTA) yang mengisahkan seorang gangster yang bebas membunuh dan bertindak
sesuka hati. Atau yang sekarang lagi tren ya permainan online macam Point Blank
yang jelas-jelas bukan permainan yang didesain untuk usia mereka. Ini juga
salah satu penyebab kenapa anak zaman sekarang cenderung keras dan susah
diatur. Mau jadi apa kamu nak?
4. Remaja
Kalau
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi remaja adalah: mulai dewasa;
sudah sampai umur untuk kawin. Ya, kawin. Masa remaja merupakan masa transisi
dari anak-anak menuju kedewasaan. Dalam masa ini kita mendengar istilah yang namanya pubertas, masa dimana hormon-hormon manusia sudah mulai berkembang. Tumbuh payudara
untuk wanita, tumbuh jakun untuk pria, dan tumbuh rambut-rambut di
lokasi-lokasi lembab dan beraroma khas.
Secara
biologis, memang remaja dikatakan umur-umur yang siap untuk kawin. Karena pada
saat ini remaja putri sudah mengalami menstruasi yang berarti alat reproduksi
mereka sudah mulai memproduksi sel telur dan remaja putra sudah mengalami mimpi
enak basah yang berarti sel sperma mereka juga sudah siap berpacu memperebutkan posisi pertama di hati sel telur.
Tapi apa mereka (remaja, red) benar-benar sudah siap untuk kawin? Secara psikologis belum.
Karena pada usia ini mereka masih cenderung labil dan belum bisa berpikir
jernih untuk memecahkan masalah. Lagian kalau mau kawin, anak istri mau dikasi
makan apa? Buku PR?
Mirisnya, remaja zaman sekarang sudah banyak kok yang
kawin, cuman nggak nikah aja. Ya macam gejol gitu deh sama pacarnya. Contohnya
ya kayak kasus di SMPN 4 Jakarta Pusat yang videonya merajai chart Box Office
Amerika. Oke, ini lebay. Terus ini semua salah siapa? Salah orangtuanya kah?
Guru di sekolahannya kah? Tifatul Sembiring kah? Tanyakan saja pada Inul yang
bergoyang.
Foto: Izin pasang foto ya, pak. Jangan di blokir blog saya *sungkem* (id.wikipedia.org) |
5. Kuliah
Sebenarnya gue agak bingung untuk klasifikasi yang satu ini,
soalnya kan kira-kira masa kuliah itu antara usia 18-21 tahun. Menurut
Undang-undang sih, usia 18 tahun itu sudah termasuk dewasa. Tapi kalo menurut
gue, dewasa itu dimulai dari usia 20 tahun. Menurut gue loh ya.. Jadi ya masa
kuliah ini terdiri dari masa remaja tingkat akhir sampai awal-awal masa dewasa.
Menurut kebanyakan orang, masa kuliah merupakan masa
yang amat sangat menyenangkan, soalnya kebanyakan anak-anak kuliahan itu
perantau yang hidupnya jauh dari pengawasan orang tua. Yang biasanya pulang
main paling telat jam sepuluh malam, jadinya jam sepuluh malam baru berangkat buat main sampai
pagi, bilang ke orang tuanya kalo sudah mau tidur, padahal mah kelayapan
menikmati dunia malam. Hayo ngaku deh yang pernah.
Karena kebanyakan anak kuliahan itu adalah perantau,
tentunya mereka harus mempunyai tempat untuk berlindung dari panas terik dan
hujan badai. Dimanakah itu? Kost-kost-an jawabannya. Kalo yang punya keluarga
di daerah deket kampus ya paling juga numpang sama keluarganya itu. Tapi sesungguhnya,
hidup di kost-kostan itu jauh lebih nikmat daripada hidup menumpang di anggota
keluarga (walaupun hampir selalu dihantui oleh siksaan akhir bulan). Kenapa? KEBEBASAN. Ya, kalian bisa menegakkan prinsip “My Room, My
Rules.” Asik kan? Selain sebagai tempat bernaung, kost-kostan juga punya fungsi
lain bagi mereka yang berpasangan. Apakah itu? Jangan pura-pura nggak tau deh.
Sering kan gejol sama pacar temen di kamar kost? Ngaku deh.
6. Bekerja
Bagi gue, masa dewasa yang sebenarnya dalam kehidupan
manusia adalah saat mereka bekerja (kerja beneran loh ya, bukan macam kerja
sambilan). Kenapa? Karena pada masa ini lah manusia benar-benar dituntut
pertanggungjawabannya. Bukan hanya demi atasan dan lingkungan kantor semata,
melainkan juga demi anak istri dan keluarga.
Masa bekerja ini bener-bener merupakan masa yang rumit. Berbagai macam cobaan yang menguras hati dan pikiran bakal
terjadi pada masa ini. Ancaman PHK dan kecelakaan kerja mungkin merupakan
contoh momok yang menakutkan bagi para pekerja. Namun, bukan berarti momok
dalam dunia kerja hanya berlaku bagi para pekerjanya. Para pengusaha juga
dihantui dengan ancaman penipuan, gagal produksi, atau bahkan kerugian yang berujung pada
kebangkrutan. Beginilah hidup, siap tak siap kita harus terus berusaha dan
mencari jalan keluar dari segala masalah yang kita hadapi.
Eh.. eh.. tapi, bukan berarti masa bekerja ini
seluruhnya nggak enak loh ya. Tentunya bisa enak. Asalkan kita menikmati dan mensyukuri
pekerjaan kita, masalah dan bencana yang datang pun akan tetap terasa nikmat.
Jangan lupa minumnya teh botol sosro ya!
7. Lansia
Bisa dibilang masa ini merupakan masa senja alias masa-masa akhir sebelum manusia ‘terbenam’ dari dunia ini. Tentunya gue belum ngalamin
masa ini, tapi kita bisa ambil contoh dari orang tua kita atau kakek dan nenek
kita. Masa lansia merupakan masa dimana penyakit-penyakit rajin banget ngapelin
kita. Kalo lu berencana jadi jomblo seumur hidup, seenggaknya lu kudu bersyukur
karena masih ada yang mau ngapelin elu.
Penyakit-penyakit apa sih yang rentan menimpa kaum
lansia ini? Banyak. Dan kebanyakan penyakit yang timbul merupakan upah dari apa
yang mereka jalani saat masih muda. Kalau pas muda elu jarang olahraga, hobi
ngerokok, makan sembarangan, siap-siap deh penyakit macam hipertensi, asam
urat, diabetes, bahkan stroke bakal ngegebet kalian. Apalagi penyakit-penyakit
tersebut kalo udah nyantol sama kita, susah banget ngelepasnya. Gak kayak
gebetan kamu, diserobot mulu sama sahabat. Ups.
Demikian tadi sudah gue sampaikan secara eksplisit bagaimana proses
perjalanan hidup manusia. Setiap masa yang dilalui pasti ada senang dan sedihnya.
Asal kita mensyukuri apa yang sudah Ia berikan kepada kita dan banyak berdoa serta beramal, hidup
ini tentunya akan membawa berkah. Akhir kata, kurangi alkohol, perbanyak gejol. Sip, wassalam.
0 comments :